A.
Pengertian
kemampuan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar (generic teaching skill) atau keterampilan
dasar teknik intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau
mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat
kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Keterampilan dasar mengajar (KDM) merupakan keterampilan yang kompleks ,yang
pada dasarnya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang
jumlahnya sangat banyak.Di antara keterampilan yang sangat banyak tersebut
terdapat delapan KDM yang dianggap sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan
belajar.
B.
Macam-Macam Keterampilan Dasar
Mengajar
a. Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran.
Menurut sugeng paranto (1979: 22-24),
“yang dimaksud dengan Siasat membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam seting belajar mengajar untuk menciptakan
prakondisi,sehingga perhatian serta sikap mental siswa dapat digiring atau siap
serta involve pada persoalan/kegiatan yang akan dilakukan”.
Tujuan pokok dari siasat membuka
pelajaran (set induktion) adalah:
i. Untuk menyiapkan mental siswa
agar involve atau siap memasuki persoalan/kegiatan yang akan dibicarakan
/dilakukan
ii. Untuk menimbulkan minat serta
pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang mau dibicarakan/dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar.
Siasat menutup pelajaran (closure) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar yang bertujuan
untuk:
i.
Merangkum atau
membuat garis-garis besar persoalan yang baru saja dibahas/dipelajari sehingga
memperoleh gambaran yang jelas tentang makna serta esensi dari pokok persoalan
yang baru saja diperbincangkan.
ii. Mengkonsolidasikan perhatian siswa
terhadap hal-hal yang pokok dalam pelbicaraan/pelajaran tersebut
agar Informasi yang telah diterimanya dapat membangkitkan minat serta
kemampuan pada masa-masa mendatang dalam kelanjutan proses belajar mengajar
maupun penghidupannya.
ii. Mengorganisasikan
semua kegiatan maupun pembicaraan yang telah dipelajari dalam pertemuan
tersebut sehingga merupakan suatu kebulatan yang berarti dalam memahami esensi
bahan yang dipelajari.
b. Ketampilan bertanya.
Selanjutnya Sugeng Paranto (1979: 4154)
menyebutkan dalam proses belajar mengajar ,bertanya memegang peranan penting
,sebab pertanyan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan:
i.
Meningkatkan
partissipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
ii. Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan
iii. Mengembangkan
pola berfikir dan cara belajar aktif dari siswa yang bersangkutan sebab
berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.
iv. Menuntun proses siswa, sebab
pertanyaan yang baik membantu jawaban yang baik.
v. Memusatkan perhatian siswa terhadap
masalah yang sedang dibahas.
Bagi para guru terutama yang belum
mendapatkan penataran PBM atau lulusan Universitas, faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam penyampaian pertanyaan adalah:
i. Kejelasan dan kaitan pertanyaan
Harap diusahakan agar pertanyaan yang
dikemukakan itu jelas maksudnya serta nampak benar kaitannya antara jalan
pikiran satu dengan yang lainnya dan usahakan tidak diselingi oleh
kata-kata sisipan yang bersifat mengganggu ,misalnya ee,em,anu dan lain-lain.
ii. Kecepatan dan selang waktu
Kecepatan menyampaikan pertanyaan itu
sendiri pada umumnya guru-guru muda belum berpengalaman cenderung banyak
melontarkan pertanyaan ketimbang menerima jawaban dan pertanyaan-pertanyaan
diucapkan denga cepat tanpa diselingi pause.tanpa memberikan kesempatan kepada
siswa unutk berfikir.
iii.Pembagian dan penunjukan
Dalam mengajukan pertanyaan kepada
siswa agar diperhatikan sistem distribusinya, yaitu usahakan agar pertanyaan
itu didistribusikan secara merata ke seluruh ruangan kelas,hal itu berhubungan
dengan sifat pemalu atau kurang berani yang ada pada siswa.siswa yang pemalu
biasanya cenderung segan menampilkan jawaban secara suka rela maka sebaiknya
pertanyaan itu jangan dilepas begitu saja melainkan langsung ditujukan kepada
salah seorang siswa,bila yang bersangkutan tidak dapat menjawab baru pertanyaan
tersebut di “Redirecting” pada siswa lain.
Selain itu,perlu juga diperhatikan oleh guru-guru terutama guru muda agar
memperhatikan teknik bertanya.teknik bertanya ini berguna untuk meningatkan
kualitas jawaban siswa .disamping guru harus memperhatikan ketiga faktor di
atas.
Teknik bertanya tersebut ialah:
i. Teknik menunggu(memberi waktu yang
cukup bagi siswa unutk berfikir)
Berikan waktu sejenak 1-5 detik kepada
siswa untk berfikir dalam rangka untuk menemukan jawabannya,pemberian waktu
untuk memberikan kesempatan berfikir pada siswa itu ada efek
positifnya,misalnya:
a. Siswa dapat memberikan jawaban yang
lebih panjang dan lengkap
b. Jawaban siswa lebih analitis dan
kreatif
c. Siswa akan merasa lebih yakin akan
jawabannya
d. Partisipasi siswa meningkat
ii. Teknik renforcment
Pemakaian yang tepat teknik ini akan
menimbulakan sikap yang positif bagi siswa serta meningkatkan partisipasi siswa
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan pencapaian prestasi yang
tinggi.
iii. Teknik menuntun dan
menggali(prompting dan probing)
Prompting dan probing question dapat
digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jawaban
siswa.probing question ialah pertanyaan yang bersifat menggali untuk
mendapatkan jawaban yang lebih lanjut.
Jenis pertanyaan menurut taksonomi blum
·
Pertanyaan
pengetahuan
·
Pertanyaan
pemahaman
·
Pertanyaan penerapan
·
Pertanyaan
analisis
·
Pertanyaan
sintesis
·
Pertanyaan
evaluasi
c. Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan dasar mengajar lainnya
yaitu keterampilan memberi penguatan(reiforcement) yaitu menurut I.G.A.K
wardani dalam Teori Belajar Motivasi dan keterampilan mengajar (1994:
83).seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena
“penguatan “merupakan dorongan bagi siswa untuk menigkatkan penampilannya,serta
dapat meningkatkan perhatian.
Penguatan dapat dibedakan dalam bentuk
:
a. Verbal yaitu berupa
kata-kata/kalimat pujian ,seperti bagus,tepat sekali,”saya puas dengan
pekerjaanmu”.
b. Non verbal ,yaitu berupa:
1. gerak mendekati
2. Mimik dan gerakan
3. Sentuhan
4. Kegiatan yang menyenangkan
5. Token(sibol atau benda kecil).
d. Keterampilan mengadakan variasi
Selanjutnya I.G.A.K wardani (1994:
83-88 dan 89-96)menyatakan, variasi dalam kegiatan belajar mengajar
adalah perubahan dalam proses kegiatan dalam tujuan untuk meningkatkan motivasi
para siswa,serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar
dapat dikelompokkan menjadi 3.bagian , yaitu:
1.
Variasi dalam
gaya mengajar dapat di lakukan dalam berbagai cara seperti
a.
Variasi suara
:rendah, tinggi,besar, kecil
b.
Memusatkan
perhatian
c.
Membuat
kesenyapan sejenak
d.
Mengadakan
kontak pandang
e.
Variasi
kegiatan badan dan mimic
f.
Mengubah
posisi, misalnya dari depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas.
2. Variasi dalam penggunaan media dan
bahan pelajaran
a. Variasi alat dan bahan yang dapat
dilihat
b. Variasi alat dan bahan yang dapat
didengar
c. Variasi alat dan bahan yang dapat
dimanipulasi
3. Variasi dalam pola interaksi dan
kegiatan
Pola interaksi dapat berbentuk:
klasikal, kelompok dan perorangan sesuai dengan keperluan, sedang variasi
kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi ,menelaah materi,latihan atau
demonstrasi.
e. Keterampilan menjelaskan
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar
mengajar atau pelatihan, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran
dalam tata urutan yang terencana secara sistematis,sehingga dengan mudah dapt
dipahami oleh siswa.sehingga keterampilan ini wajib dimiliki oleh seorang guru.
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
1.
Membimbing
siswa memahami berbagsi konsep,hukum,prinsip,atau prosedur
2.
Membimbing
siswa menjawab pertanyaan “mengapa ”secara bernalar
3.
Melibatkan
siswa menghayati berbagai proses penalaran
4.
Mendapatkan balikan
mengenai pemahaman siswa
5.
Menolong siswa
menghayati berbagai proses penelaran
Keterampilan menjelaskan terdiri atas
beberapa komponen sebagai berikut:
1. Komponen perencanaan kegiatan
mencakup :
a. Isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih dan
disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh
b. hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik penerima pesan(siswa)
2. Komponen penyajian penjelasan
mencakup hal-hal berikut:
a. Kejelasan yang dapat dicapai dengan
berbagai cara ,seperti:
·
Bahasa yang
jelas
·
Berbicara yang
lancar
·
Mendefinisikan
istilah-istilah teknis
·
Berhenti
sejenak untuk melihat respon siswa
b. Menggunakan contoh dan ilustrasi, yang dapat mengikuti
pola pikir induktif atau pola pikir deduktif
c. Pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting
dengan cara : penekanan suara, membuat istihsar atau mengemukakan tujuan.
d. Balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan
melihat mimik siswa atau dengan mengajukan pertanyaan
Dalam menerapkan keterampilan
menjelaskan,perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Penjelasan
dapat diberikan pada awal ,tengah ataupun akhir pelajaran sesuai dengan
keperluan.
2.
Penjelasan
harus sesuai dengan tujuan
3.
Materi yang
dijelaskan harus bermakna
4.
Penjelasan yang
diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa.
f. Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil
Pengartian dan jutuan
Diskusi kelompok kcil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar
mengajar.yang penggunaannya cukup sering dilakuakan.Ciri,ciri diskusi kelompok
kecil adalah:
1.
Melibatkan 3-9
orang peserta
2.
Berlangsung
dalam interaksi tatap muka yang informal ,artinya setiap anggota dapat
berkominukasi langsung dengan anggotanya.
3.
Mempunyai
tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota lainnya.
4.
Berlangsung
menurut proses sistematis
Diskusi kelompok kecil memungkinkan
siswa:
1.
Berbagi
informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah.
2.
Meningkatkan
pemahaman terhadap masalah penting.
3.
Meningkatkan
keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
4.
Mengembangkan
kemampuan berfikir dan berkomunikasi.
5.
Membina
kerjasama yang sehat,kelompok yang kohesif,dan bertanggung jawab.
Komponen Keterampilan
Komponen ketermapilan yang perlu
dimiliki oleh pimpinan diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut :
1.
Memusatkan
perhatian,yang dapat dilakukan dengan cara.
a.
Merumuskan
tujuan diskusi secara jelas.
b.
Merumuskan
kembali masalah,jika terjadi penyimpangan.
c.
Menandai
hal-hal yang tidak relevan.
d.
Merangkum hasil
pembicaraan pada saat-saat tertentu.
2.
Memperjelas
masalah atau urunan pendapat.,dengan cara :
a.
Menguraikan
kembali atau merangkum urunan pendapat peserta.
b.
Mengajukan
pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain.
c.
Menguraikan
gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi.
3.
Menganalisis
pandangan
a.
Meneliti apakah
alasan yang dikemukakan mempunyai dasar yang kuat.
b.
Memperjelas
hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
4.
Menigkatkan
partisipasi siswa.
a.
Mengajukan
pertanyaan kunci yang menantang mereka unutk berfikir.
b.
Memberi contoh
pada saat yang tepat.
c. Menghangatkan
suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat.
5.
Menyebarkan
kesempatan berpartisipasi.
a.
Memancin
pendapat peserta yang enggan berpartisipasi.
b.
Memberikan
kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi.
c.
Mencegah secara
bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan.
d.
Mendorong
mahasiswa unutk mengomentari pendapat temannya.
e.
Meminta
pendapat siswa jika terjadi jalan buntu.
6.
Menutup diskusi
a.
Merangkum hasil
diskusi
b.
Memberikan
gambaran tidak lanjut
c.
Mengajak para
siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung.
Dalam melakukan diskusi perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
1.
Diskusi
hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka.
2.
Diskusi yang
efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang yang mencakup:
·
Topik
yang*sesuai
·
Persiapan
informasi pendahuluan
·
Menyiapkan diri
sebagai pimpinan diskusi
·
Pembentukan
kelompok diskusi
·
Pengaturan
tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap muka.
g. Keterampilan mengelola kelas
1.
Pengertian dan
tujuan
Keterampilan mengelola kelas adalah
keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal
guna terjadinya proses belajar mengajar yang serasi dan efektif.
Guru perlu menguasai keterampilan ini
agar dapat :
a.
Mendorong siswa
mengembangkan tanggung jawab indbidu Maupun klasikal dalam berperilaku yang
sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung.
b.
Menyadari
kebutuhan siswa
c.
Memberikan
respon yang efektif terhadap perilaku siswa
2. Komponen keterampilan
a. Keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara berikut:
·
Menunjukkan
sikap tanggap dengan cara memandang secara seksama mendekati,memberikan
pertanyaan atau memberi reaksi terehadap gangguan dalam kelas
· Membagi
perhatian secara visual dan vebal
·
Memusatkan
perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung
jawab siswa
· Membari
petunjuk-petunjuk yang jelas
·
Menegur dengan
bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas bukan berupa ocehan,serta membuat
aturan
· Memberikan
penguatan bila perlu
b.
Ketetampilan
yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan ini berkiatan dengan
respon guru terhadap respon negatif siswa yang berkelanjutan.untuk mengatasi
hal ini guru dapat menggunakan 3 jenis strategi yaitu: modifikasi tingkah
laku,pengelolaan (proses) kelompok serta menemukan dan mengatasi perilaku yang
menimbulkan masalah.
i.
Modifikasi
tingkah laku
Dalam strategi ini terdapat 3 hal pokok
yang harus dikuasai guru yaitu:
·
Mengajar
tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberi contoh dan bimbingan.
·
Menigkatkan
munculnya tingkahlaku siswa yang baik dengan memberikan penguatan
·
Menguragi
munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi hukuman.
Ketiga hal tersebut harus dilakukan
oleh guru dengan catatan bahwa:
· + Pelaksanaan
dilakukan setelah perilaku terjadi
· Hukuman harus
diberikan secara pribadi dan sendiri, hanya jika diperlukan.
ii.
Pengelompokan
proses kelompok
Dalam strategi ini kelompok
dimanfaatkan unutk memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang
muncul,terutama melalui diskusi dua hal yang perlu dilakukan guru adalah:
· Memperlancar
tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama dan memantapkan
standart serta prosedur kerja.
· Memelihara
kegiatan kelompok,dengan cara memelihara dan memulihkan semangat,menangani
konflik yang timbul,serta memperkecil masalah yang timbul.
iii.
Menmukan dan
mengatasi tingah laku yang bermasalah
Dalam strategi ini perlu ditekankan
bahwa setiap tingahlaku yang keliru merupakan gejala dapa suatu sebab ,untuk
mengatasinya ada berbagai teknik yang dapat diterapakan adalah:
· Pengabaian yang
direncanakan
· Campur tangan
dengan isyarat
· Mengawasi dari
dekat
· Mengakui
perasaan negatif siswa
· Mendorong
kesadaran siswa untuk mengungkapakan permasalahannya
· Menjauhkan
benda-benda yang bersifat mengganggu
· Menyusun
kembali program belajar
· Menghilangkan
ketegangan dengan humor
· Menghilangkan
penyebab gangguan
· Pengekangan
secara fisik
· Pengasihan.
3.
Prinsip
penggunaan
6 prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengelola kelas:
· Kehangatan dan keantusiasan
dalam mengajar yang dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.
· Menggunakan
kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa unutk berfikir
· Menggunakan
berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
· Keluesan
guru/dosen dalam pelaksanaan tugas
· Penekanan
hal-hal yang bersifap positif
· Penanaman
disiplin diri sendiri.
Selanjutnya dalam mengelola kelas guru
hendaknya menghindari hal-hal berikut.
i.
Campur tangan
yang berlebihan
ii.
Penghentian
suatu pembicaraan karena ketidak siapan guru.
iii.
Ketidak pastian
memulai dan mengakhiri pelajaran
iv.
Penyimpangan,terutama
yang berkaitan dengan disiplpin diri.
v.
Bertele-tele
vi.
Pengulangan
penjelasan yang tidak diperlukan
h.
Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan.
Pengertian dan tujuan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan
terjadi dalam konteks pengajaran klasikal.di dalam kelas ,seorang guru mungkin
menghadapai banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi
kesempatan belajar secara kelompok maupun perorangan.
Peranan guru :
1.
Organisator
kegiatan belajar mengajar
2.
Sumber
informasi bagi siswa
3.
Pendorong bagi
siswa untuk belajar
4.
Penyedia materi
dan kesempatan belajar bagi siswa.
5.
Pendiagnosa dan
pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan
6.
Peserta
kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainya.
Komponen keterampilan
Pengajaran kelompok kecil dan
perorangan masing-masing memerlukan keterampilan yang berkaitan dengan
penanganan siswa dan penanganan tugas ada 4 kelompok keterampilan yang perlu
dikuasai oleh guru yaitu:
1.
Keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan dengan cara :
a.
Kehangatan dan
kepekaan siswa
b. Berperan
sebagai penasehat
c.
Membantu siswa
menilai kemajuan sendiri.
2.
Prinsip
penggunaan
i.
Variasi
pengorganisasian kelas besar ,kelompok, perorangan disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai, kemampuan siswa ketersediaan fasilitas,waktu serta
kemampuan.
ii.
Tidak semua
topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
iii.
Pengajaran
kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu kulminasi berupa
rangkuman ,pemantapan,kesepakatan,laporan dan sebagainya.
iv.
iv. Guru perlu
mengenal siswa secara perorangan (individual) agar dapat mengatur kondisi
belajar yang tepat.
v.
Dalam kegiatan
belajar perorangan ,siswa dapat bekerja secara bebas dengan bahan yang
disiapkan.
Keberhasilan studi siswa dipangaruhi
oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan luar mahasiswa .faktor luar
misalnya fasilitas belajar ,cara mengajar guru, sistem pemberian umpan balik
dan sebagainya.faktor-faktor dari dalam siswa mencakup kecerdasan,strategi
belajar motifasi dan sebainya.
KESIMPULAN
Seorang guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai pengajar harus memiliki delapan kemampuan dasar seperti yang
di sebutkan di makalah ini sehingga guru tersebut dapat mengajar dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar